Minggu, 28 Oktober 2012

Makanan Khas Bali yang Menarik Hati


Bali memang tiada duanya, selain panorama alamnya yang begitu indah tenyata masakan khas Bali juga mampu menarik hati para wisatawan yang berkunjung. Makanan Bali memang terkenal sangat enak dan banyak sekali macamnya, dibawah ini ada beberapa makanan khas Bali yang terkenal.


BABI GULING
Babi Guling merupakan makanan khas Bali yang paling populer.
Babi guling merupakan sejenis lauk pauk yang dibuat dari anak babi betina atau jantan secara utuh kecuali isi perutnya dikeluarkan dan dibersihkan dengan air hangat, seluruhnya diganti dengan bumbu dan sayuran seperti daun ketela pohon, dipanggang diatas bara api sambil diputar-putar ( diguling-gulingkan) sampai matang yang ditandai dengan warna kulitnya menjadi kecoklatan dan renyah. Bumbu Bali juga mempengaruhi rasa kelezatan kulit babi guling, bumbu tradisional Bali “Base Genep,” serta dicampur dengan sayur daun singkong. Ketika daging babi matang, bumbu dan sayur itulah yang nantinya mendampingi kulit babi maupun daging babi ketika di makan.
Untuk menghindari terbakarnya kulit babi,  tempat pemanggangan api juga mesti diperhatikan, sehingga kematangan kulit dan daging babi pas buat rasa lidah. Jarak api dengan babi saat memanggang juga menjadi penentu kulit itu enak atau tidak, salah sedikit mengatur jarak kulit babi akan hangus. Tidak mudah membuat kulit babi guling terasa renyah dan enak, perlu konsentrasi tinggi saat memanggang dengan cara memutar daging babi yang telah ditusuk dengan bambu (guling) babi, jika tidak kulit babi itu akan terbakar, kalau terbakar rasa akan berubah menjadi pahit.
Babi guling pada mulanya digunakan untuk sajian pada upacara baik upacara adat maupun upacara keagamaan,  saat ini  telah dijual sebagai hidangan baik di warung-warung, rumah makan bahkan hotel-hotel berbintang di Bali. Babi guling yang paling terkenal biasanya berasal dari kabupaten Gianyar.

Lawar
Lawar merupakan makanan khas Bali. Saat ini Lawar mudah untuk ditemukan di Bali. Lawar sering dipakai untuk hidangan pada saat upacara adat, namun lawar juga banyak dijual oleh restoran dan rumah makan yang ada di Bali.

Bahan dasar dari lawar adalah sayur bukan daging, yaitu sejenis sayur-sayuran yang dicincang yang kemudian diberi bumbu berbasis terasi yang diramu dengan bumbu rempah-rempah. Di desa-desa Bali dapat ditemukan berbagai jenis lawar, seperti lawar nangka, lawar kacang panjang, lawar daun belimbing, lawar buah pepaya muda, lawar kelapa. Namun yang paling terkenal adalah lawar nangka dan lawar kacang panjang. Tetapi untuk menambah citarasa lawar kemudian diberi cincangan daging, seperti daging ayam, bebek, babi, sapi, keong, atau penyu.

Cincangan daging ini terkadang dibuat halus untuk menguatkan rasa bumbu, namun terkadang juga dibuat kasar supaya lebih terasa di lidah. Dan dikarenakan, masyarakat yang mengkonsumsi lebih menyukai daging saat ini lawar yang ada kebanyakan ada campuran dagingnya. Sampai-sampai lebih banyak daging dibandingkan dengan sayurannya.

Di desa-desa lawar cenderung berasa pedas, dan ada beberapa yang sengaja mencampurkan darah segar saat meremas bumbunya. Akan tetapi, di restoran atau pun warung makan biasanya lawar dibuat tidak terlalu pedas dan tidak dicampur darah, karena disesuaikan dengan selera turis-turis yang datang berkunjung.

Betutu
Betutu adalah lauk yang terbuat dari ayam atau bebek yang utuh serta dibumbui dari bagian luar dan dalam. Ayam atau bebek itu lalu dibungkusi dengan daun pisang, kemudian dilapisi lagi dengan pelepah pisang hingga rapat. Setelah itu ayam atau bebek itu ditanam dalam tanah dan ditutupi dengan bara api hingga 6 atau 7 jam (sampai matang).
Semua masyarakat Bali pasti mengenal betutu. Salah satu produsen betutu adalah desa Melinggih, kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. Di sini betutu dipakai sebagai sajian pada upacara keagamaan atau upacara adat, dan juga untuk dijual.
Betutu ini tidak dapat dijadikan oleh-oleh karena tidak tahan lama, kecuali jika anda membelinya menjelang kepulangan ke kota tempat kamu tinggal dan itu pun jika anda menggunakan pesawat.

Rujak Kuah Pindang
Rujak kuah pindang ini merupakan kombinasi dari beberapa buah-buahan segar yang mirip dengan rujak manis pada umumnya. Buah yang sama dan sering digunakan seperti bengkuang, pepaya, kedondong, mentimun, belimbing dan lain-lain. Seperti biasa, buah-buahan dipotong kecil-kecil layaknya rujak pada umumnya.
Yang membedakan rujak ini dengan rujak biasa adalah pelengkapnya. Pelengkap ini terdiri dari kaldu (terbuat dari ikan), garam, terasi, dan cabai. Semua pelengkap ini digiling hingga halus dan tidak dicampur lagi dengan air karena sudah ada kuah pindang (kaldu ikan) yang sudah encer.
Cara membuatnya sebagai berikut, pertama ulek atau giling cabai, terasi, dan garam secara bersamaan hingga halus. Kedua masukkan kuah pindang yang sudah disiapkan. Ketiga aduk kuah pindang yang telah dicampur dengan cabai, terasi, dan garam yang sudah diulek. Keempat potonglah buah-buahan yang sudah disiapkan menjadi kecil-kecil. Terakhir, semua buah diaduk agar kuah pindangnya meresap dan rujak pindang ini siap untuk disajikan.

Sate Lilit
Sate yang ini berbeda dengan sate pada umumnya yang berupa daging yang dipotong dan ditusukan pada kayu kecil. Sate ini dibuat dengan cara melilitkan daging pada sebatang bambu. Daging yang digunakan dapat berupa daging ikan, ayam, bebek, babi, atau burung dara. Namun, yang biasanya terdapat pada warung-warung di Bali adalah sate lilit yang terbuat dari daging ikan tuna atau daging ayam.
Cara membuatnya adalah sebagai berikut, daging dimasukkan ke dalam lesung, kemudian dihaluskan menggunakan alu bersama dengan bumbu, santan dan parutan kelapa. Setelah daging menyatu dengan bumbu, maka sate mulai dibentuk dengan mengepal daging hingga memanjang dan melilitkannya pada tangkai yang dibuat dari bambu. Setelah itu sate dibakar kemudian siap dihidangkan berbarengan dengan tupat, sup ikan dan plecing kangkung.


Srombotan
Srombotan adalah sayuran khas dari Klungkung. Srombotan ini adalah sejenis gado-gado versi Klungkung. Makanan ini adalah campuran sayur-sayuran dengan kacang-kacangan yang dibumbui dengan sambal kelapa dan sambal siram yang terbuat dari kacang tanah, terasi dan cabai.
Sayuran yang biasa dipakai adalah kangkung, bayam, buncis, kacang panjang, terong bulat (mentah), pare, kecipir. Kacangnya antara lain kacang tanah, botor, kacang merah, kacang kara, jagung goreng, dan kecambah.

Sambal Matah
Di Bali sambal matah berarti sambal mentah. Sambal ini memang sesuai dengan namanya dibuat dari bahan mentah antara lain terasi yang dibakar, bawang merah, cabai, sereh, dan daun jeruk purut yang semuanya masih mentah dan segar. Semua bahan itu kemudian diiris menjadi halus, kemudian dicampurkan dengan terasi dan garam dengan cara mengulet atau meremasnya. Setelah halus semua itu ditambahkan sedikit minyak kelapa. Biasanya sambal ini dimakan bersama sate lilit atau ikan asin. Dapat juga diurabkan pada daging ayam yang disuir-suir.

Nasi Jinggo
Nasi jinggo merupakan satu jenis hidangan murah meriah dan sangat terkenal di Bali (khususnya di Denpasar dan Badung). Pada awalnya, nasi jinggo ini disediakan bagi para pekerja malam yang sering lembur. Tapi seiring waktu berlalu, nama nasi jinggo ini menyebar hampir ke seluruh sudut kota Denpasar, Badung, bahkan beberapa kota di Bali.
Nasi jinggo ini hanyalah nasi bungkus biasa (mirip sego kucing yang terkenal di Yogyakarta). Nasi jinggo ini dibungkus daun pisang, dengan campuran lauk mie, ayam suir, tempe goreng, telur rebus 1/4 butir, dan dengan khasnya adalah sambal tomat yang dicampur dengan terasi pedas tapi lezat.
ukuran nasi jinggo terbilang kecil, hanya segenggam kepalan tangan saja, dan harganya juga sangat murah yaitu dengan kisaran 3.000,- rupiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar