Minggu, 28 Oktober 2012

Permainan Tradisional Bali


Bali selain kaya dengan alamnya dan budayanya, tidak kalah pentingnya Bali juga kaya dengan permainan khasnya yang sering dimainkan oleh anak-anak Bali, namun seiring berjalannya waktu permainan ini sudah sangat sulit dijumpai. Dibawah ini adalah beberapa permainan Bali yang dulu sangat 'Eksis' pada masanya.
MEONG-MEONG
Meong-meongan merupakan permainan tradisional masyarakat bali yang umum dimainkan oleh anak-anak di bali diiringi dengan nyanyian lagu meong-meong. Permainan ini menggambarkan usaha dari si kucing atau dalam bahasa bali disebut meng untuk menagkap si tikus atau bikul.
Dalam permainan ini biasanya diikuti oleh lebih dari 8 orang atau lebih dimana 1 orang memerankan bikul (tikus) satu orang memerankan sebagai meng (kucing) dan yang lainnya bertugas melindungi bikul dari meng dengan cara membentuk lingkaran kemudian si bikul berada di dalam lingkaran sedangkan meng berada di luar lingkaran. Meng akan berusaha masuk ke dalam lingkaran dan berusaha menangkap bikul. Anak-anak yang membentuk lingkaran juga akan berusaha menghalangi meng masuk ke dalam lingkaran. Si meng baru boleh menangkap si bikul ketika lagu sudah pada kata-kata juk-juk meng juk-juk kul.
Satu lagi permainan tradisional yang bisa dinikmati di bagian utara pulau Bali ini yaitu megoak-goakan.
MEGOAK-GOAKAN
Megoak-goakan ini adalah tarian rakyat yang sering kali dipentaskan menjelang Hari Raya Nyepi dan hanya terdapat di Desa Panji, kecamatan Sukasada 6 km ke selatan dari Kota Singaraja. Nama megoak-goakan diambil dari nama Burung Goak (Burung Gagak) ketika burung itu mengincar mangsanya kegiatan ini merupakan pementasan ulang dari sejarah kepahlawanan Ki Barak Panji Sakti sebagai Pahlawan Buleleng pada waktu menaklukkan Kerajaan Blambangan di Jawa Timur.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar