Selasa, 27 Agustus 2013

Tahu kah anda apa itu Baris Cina?

Baris Cina dan Gong Beri



Baris Cina merupakan salah satu Tarian sakral yang lahir, tumbuh dan dilestarikan di Denpasar, tepatnya di Kelurahan Renon. Tidak banyak yang mengenal Baris Cina secara utuh, ada yang tau nama Baris Cina namun menganggap tarian tersebut serupa dengan Tari Baris lain yang juga berkembang di Bali. Bagi mereka yang pernah melihat secara langsung, akan diliputi berbagai pertanyaan, bagaimana dan darimana asal-usul tarian yang jika dilihat tampilan luarnya sama sekali tidak menggambarkan tampilan sebuah tarian yang lahir di Bali pada umumnya.
Keberadaan masyarakat penyungsung atau pemaksan Baris Cina memiliki kaitan erat dengan Pura Blanjong - Sanur, dimana lokasinya berdekatan dengan prasasti Blanjong yang menyebutkan kemenangan yang di raih oleh raja Warmadewa terhadap musuh-musuhnya. Dari cerita yang berkembang di masyarakat disebutkan bahwa, dimasa akhir perang, leluhur mereka pergi meninggalkan pemukiman mereka di pesisir Blanjong - Sanur menuju ke daerah baru.
Memang dari cerita yang kami dengar secara turun temurun, disana pernah terjadi perang, namun apakah jaman dinasti Warmadewa atau Majapahit, kami kurang jelas. Kalau kepercayaan kami disini adalah legenda I Renggan - I Renggin ketika akan menyerang Gunung Agung, terjadi pula perang disana.” ungkap Made Sutama, BE, seorang warga pemaksan yang sekaligus Bendesa Adat Desa Pekraman Renon.
Tari Baris Cina di Sakralkan oleh warga penyungsungnya di di Kelurahan Renon, tepatnya di Banjar Kelod - Renon - Denpasar. Sebagai tarian sakral, Baris Cina hanya dipentaskan di Pura Baris Cina itu sendiri, di Pura-pura dalam lingkungan desa Pekraman Renon dan juga di Pura-pura terkait seperti Pura Blanjong - Sanur, Pura Petitenget - kuta, Pura sakenan serta beberapa Pura lain sesuai dengan petunjuk yang ada.
Membahas Baris Cina maka sekaligus terkait dengan gamelan pengiringnya yaitu Gong Beri. Menurut masyarakat setempat, Gong Beri tersebut dibawa oleh para leluhur mereka ketika pindah dari Blanjong menuju kawasan Renon. Ketika itu Gong Beri hanya terdiri dari dua buah Gong yaitu Ber dan Bor, dimana kemudian ditambahkan beberapa jenis instrumen seperti kendang, tawa-tawa, ceng-ceng dan sebagainya.
Menurut Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA, yang pernah meneliti Gong Beri dan Baris Cina, menemukan bahwa Gong Beri - Ber dan Bor - berasal dari daratan Cina, dimana dalam penelitiannya mengenai Gong, persamaan dari Gong Beri masih ditemukan di Thailand yang hingga kini digunakan dalam upacara perkawinan. Demikianhalnya dengan keberadaan Gong Beri di Renon, yang pada awalnya digunakan dalam pesta pernikahan.
Tarian Baris Cina tercipta ketika Gong Beri telah ditambahkan berbagai instrument lain dan menjadi satu Barungan. Diawali dengan adanya warga yang trance dan berbicara bahasa Cina, maka dipilihlah nama Baris Cina sebagai nama tariannya.
Bahasa yang diucapkan oleh penari saat trance semacam dialek dalam pementasan kesenian dari daerah Punan di Cina.” terang Prof. Rai.
Tari Baris Cina terdiri atas dua kelompok penari yang semuanya laki-laki di mana setiap kelompok terdiri atas sembilan Penari termasuk satu orang komandan. Satu kelompok mengenakan pakaian hitam yang disebut Baris Selem, sedangkan kelompok lainnya berpakaian putih yang disebut Baris Putih. Gerak-gerak tari yang diperagakan oleh kedua kelompok tersebut menyerupai gerakan pencak silat dengan senjata pedang.
Setiap pementasan Tari Baris Cina selalu diawali dengan upacara yang dipimpin oleh seorang Pemangku Setempat. Setelah upacara dilaksanakan, para penabuh Gong Beri mulai memainkan satu buah lagu dilanjutkan dengan penampilan penari dari kelompok Baris Selem. Sesi kedua merupakan giliran kelompok Baris Putih mempertunjukkan kepiawaian mereka dalam memainkan jurus-jurus pedang mereka. Pada sesi terakhir merupakan bagian dimana kedua kelompok penari berhadapan dan siap untuk bertarung. Pada sesi puncak inilah para penari akan mengalami trance yang biasanya berlanjut dengan menarikan keris dan mereka yang trance akan menusuk dirinya. Aajaibnya tidak satupun dari mereka yang terluka. (**)
Sumber: sosbud.kompasiana.com

1 komentar:

  1. Yeeee akhirnya Dinda tahu juga tentang Baris Cina sekarang..... semoga semakin lama semakin banyak pengetahuan tentang Budaya Balinya gih.... suksema

    BalasHapus